Minggu, 22 April 2012

Konsep Ruang dan Pemanfaatannya

KONSEP RUANG DAN PEMANFAATANNYA

1.      Ruang menurut geografi
Ruang dalam pandangan geografi dapat dinamai berdasarkan topik, aktivitas manusia dan regional. Atas dasar itu, kelak dalam ilmu geografi akan menggunakan pendekatan keruangan dalam berbagai studinya.
Dari penyebaran pendduk kita dapat juga mengungkapkan interelasinya dengan keadaan kesuburan tanah , dengan keadaan hidrografi, dengan keadaan komunikasi-transportasi, keadaaan tinggi rendahnya permukaan, dan faktor-faktor geografi lainnya. Dengan demikian, kita akan dapat pula membuat suatu deskripsi tentang aktifitas penduduk tadi berdasarkan penyebarannya dalam ruang, dan berdasarkan interelasi keruangannya dengan gejala-gejala lain serta dengan msalah sebagai sistem keruangan.
Berdasarkan pengertian region, pendekatan regional berarti pendekatan suatu gejala atau suatu masalah dan region atau wilayah tempat masalah atau gejala tadi tersebar.
Berdasarkan penyebarannya nanti, kita akan dapat pula mengungkapkan apa sebabnya kelaparan itu terjadi di region yang bersangkutan. Dengan demikian, selanjutnya kkita akan dapat menungkapkan intelerasi dan interaksi gejala kelaparan itu dengan gejala-gejala yang lain pada ruang atau region yang sama.

2.      Ruang menurut ekologi
Ekologi khususnya ekologi manusia berkenaan dengan interelasi antara manusia dengan lingkungannya yang membentuk suatu sistem ekologi atau ekosistem. Prinsip dan konsep yang berlaku pada bidang ilmu ekologi sebenarnya tidak jauh berbeda dengan geografi dalam memandang aspek ruang. Menurut ekologi, ruang dipelajari, ditelaah dan dianalisis sebagai sesuatu gejala atau sesuatu masalah dengan menerapkan konsep dan prinsip  ekologi.
Ruang menurut ekologi  sebagai suatu bentuk ekosistem hasil hubungan dan penyesuaian antara penyebaran dan naktifitas manusia dengan lingkungannya pada area atau daerah tertentu. Interelasi manusia dengan alam lingkungan sekitarnya didekati atau dikaji berdasarkan konsep dan prinsip ekologi.
Sebagai sebuah ekosistem, suatu ruang dipandang atau diarahkan kepada hubungan antara manusia sebagai makhluk hidup dengan lingkungan alamnya. Pada pendekatan ekologi suatu daerah pemukiman, daerah tersebut ditinjau segai suatu bentuk ekosistem hasil interaksi peyebaran dan aktivitas manusia dengan lingkungan alamnya. Demikian juga jika kita mengkaji daerah daerah pertanian, perindustrian, perkotaan, dan lain-lain.

3.      Ruang menurut ilmu wilayah
Berdasarkan konsep perwilayahan, ruang pemukiman bumi di batasi oleh pleh keadaan fisik, sosial, dan batas administrasi pemerintah. Jika satu kesatuan alam permukaan bumi menunjukan ciri-ciri yang relatif sama maka dinamakan ruang geografi (space). Ciri-ciri yang relatif sama tersebut misalnya seragam dalam hal keadaan fisik permukaannya, kebudayaan masyarakatnya mempunyai ciri yang khas, dan ruang tersebut menunjukan suatu sistem kehidupan dalam keterikatan yang kentara. Ruang geografi yang mempunyai ciri khas tertentu disedbut wilayah (region).
Dalam geografi, kesatuan wilayah dapt ditentukan berdasarkan pada sejumlah region. Contoh region yang dicitikan unsur fisik antara lain wilayah geologi, wilayah tubuh atau jenis tanah, wilayah vegetasi, dan lain-lain. Sedangkan wilayah yang namanya didasarkan pada sosial budaya manusia, misalnya wilayah ekonomi, wilayah sejarah, wilayah perkotaan, wilayah perdesaan, dan lain-lain.
Suatu wilayah dapat ditentukan dalam ukuran yang luas tetapi dapat pula dalam ukuran yang lebbih sempit tergantung dari kerincian dalam mengidentifikasi kesanaan atau keseragamannya. Contoh wilayah yang luas misalnya wilayah Asia tenggara dan Eropa barat. Wilayah tersebut memiliki karakteristik yang khas. Relatif memiliki keseragaman budaya, keseragaman tingkat peradaban, dan lain-lain.
Dalam skala yang lebih kecil, ukuran wilayah dapat pula  ditentukan. Di pulai Jawa memiliki wilayah-wilayah yang dapat dibedakan baik secara fisik maupun sosial budaya masyarakat. Secara fisik misalnya ada wilayah geologi banten, wilayah geologi zone Bandung, dan lain-lain. Secara sosial budaya kita juga mengenal wilaya Pantura (pantai utara Jawa) , wilayah kebudayaan Pesundan, dan lain-lain. Pewilayahan macam itu disebut pewilayahan secara formal karena mengidentifikasikan wilayah dengan menunjukan obyek-obyek yang ada pada wilayah tersebut.
Tidak semua wilayah dapat digambar pada peta tematik dengan tegas, karena mengalami kesulitan dalam menarik garis yang sebenarnya. Contohnya wilayah Pantura merupakn wilayah yang relatif sulit ditentukan karena batas wilayah Pantai Utara Jawa tidak seluruhnya memiliki ciri yang seragam atau homogen.
Selain wilayah formal, ada pula yang disebut wilayah fungsional atau wilayah nodus yaitu suatu bagian dari pemukiman bumi, dimana beberapa keadaan alam yang berlawanan memungkinkan timbulnya bermacam-macam kegiatan.
Contoh wilayah misalnya di suatu wilayah lereng pada sebuah gunung mulai dari lereng atas sampai dengan lereng kaki, disambung dengan daerah daratan rendah hingga akhirnya ketepi sebuah pantai. Penduduk di lereng atas hudup dari kehutanan, penduduk di lereng di bawahnya hidup dari perkebunan, penduduk di lereng bawah hidup dari pertanian, penduduk yang berada di daratan mungkin perkotaan dan hidup dari usaha pelayanan jasa, sedangkan penduduk yang berada di tepi laut hidup sebagai nelayan.
Dalam wilayah fungsional, semua komponen dapat diperhitungkan peranan dan hubungan kegiatan antara komponen tersebut. Wilayah formal sebagaimana telah dijelaskan dapat disebut “wilayah fungsional” asalkan komponen yang berada dalam wilayah tersebut diperhitungkan keterkaitan dan perannya masing-masing. Karena itu dalam wilayah fungsional, hal yang khas dari ciri wilayah bukan didasarkan atas keseragaman atau kesamaannya tetapi dalam wilayah fungsional, beberapa kegiatan yang berbeda menjadi komponen-komponen yang menciptakan suatu sistem kehidupan wilayah fungsional.

4.      Ruang menurut ilmu perencanaan wilayah
Kota adalah suatu ruang atau wilayah dipermukaan bumi yang sebagian besar arealnya terdiri atau wujud hasil budaya manusia serta pusat pemusatan penduduk yang tinggi dengan sumber mata pencaharian diluar sektor pertanian.
Ilmu planologi berkepentingan dalam memahami ruang sebagai sesuatu hal yang berisi sarana dan prasarana untuk mendukung kehidupan manusia. Kota sebuah bentang ruang budaya adalah ditimbulkan oleh unsur-unsur alamiah dan non alamiah dengan gejala-gejala pemusatan penduduk yang cukup besar dan corak kehidupan yang bersifat heterogen dan materialistis dibandingkan dengan daerah belakangnya.
Pendapat ahli seperti Dickinon menyebutkan bahwa kota adalah suatu pemukiman yang bangunan rumahnya rapat dan penduduknya bernafkah bukan pertanian. Ray Northam menyebutkan bahwa kota adalah suatu lokasi dimana kepadatan penduduk lebih tinggi dibandingkan dengan populasi, sebagian besar penduduk tidak tergantuk pada sektor pertanian atau aktivitas ekonomi primer lainnya, dan pusat kebudayaan administratif dan ekonomi bagi wilayah disekitarnya.
Adanya berbagai fasilitas dan beragamnya aktivitas masyarakat kota membentuk struktur kota yang berbeda dengan struktur di desa. Johara (1986) menyebutkab segala yang dibangun di daerah kota, baik oleh alam seperti bukit, gunung dan sebagainya, maupun oleh manusia seperti gedung dan pabri, biasanya tersembul dari permukaan bumi dianggap sebagai suatu struktur ruang kota.
Struktur ruang wilayah perkotaan, baik di negara kita mauoun di negara-negara lain ternyata memperlihatkan bentuk-bentuk tertentu. Contohnya di pulau Jawa, hampir semua kota di pusatnya selalu ada Alun-alun.
Kota yang terletak di permukaan bumi yang mempunyai berbagai rintangan alam seperti pegunungan, perbukitan, lembah, sungai dan lain-lain, dalam perkembangannya akan selalu menyesuaikan diri dengan keberadaan fisik wilayahnya sehingga kota berbentuk tidak teratur dan menimbulkan kesan sebagai kota yang tidak terencana
Akhirnya dari masing-masing pengertian  tentang ruang ternyata memiliki fungsi yang berbeda-beda walaupun pada akhirnya memiliki tujuan yang sama yaitu untuk diklasifikasikan sesuai fungsinya sehingga dapat dilakikan pengaturan ruang agar lebih nyaman, berguna dan dapat berkelanjutan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar