Rabu, 23 Januari 2013

B. EVALUASI DENGAN PENGAMATAN (NONTES) DAN PENGUKURAN (TES) Sebagian besar bentuk evaluasi yang telah digunakan dalam evaluasi pembelajaran bahasa yang bersifat holistik berupa evaluasi informal. Pengamatan dan keputusan yang dibuat oleh guru , khususnya mengenai proses pembelajaran , merupakan alat yang paling sahih untuk mengumpulkan dan menganalisis data tentang pembelajaran (Routman, 1991;308). Berikut dikemukakan profil pengumpulan data evaluasi pembelajaran bahasa. PROSES HASIL P Catatan anekdot Tanggapan terhadap pertanyaan E Wawancara Tanggapan terhadap sastra N Percakapan Catatan refleksi belajar G Tanggapan kelompok Majalah sekolah A Menceritakan kembali Evaluasi diri M Partipasi dalam kelompok Hasil penyelesaian tugas A Berbagai pengalaman membaca Pertanyaan buatan murid T Berbagai pengalaman menulis Buku catatan A Contoh catatan Kumpulan karangan murid N Contoh karangan Catatan buku yang di baca Draft, revisi, suntingan Catatan kosa kata Pemecah masalah Contoh tulisan Tanggapan terhadap pementasan portofolio KONTEKSTUAL NON KONTEKSTUAL P Ceklis, inventori Tes baku E Tes buatan guru Tes kemampuan minimal N Latihan menyunting Tes sekolah, nasional G Latihan kelas Tas acuan norma U Survei minat / sikap Tes acuan kriteria K Tes formatif Tes huruf, bunyi, kata U Dikte Tes ejaan R Penilaian karangan Tes diagnosis A Evaluasi secara informal Lembar kerja N  Strategi pengamatan atau informasi secara informal Profil pengamatan data evaluasi digunkan sebagai bagian dari kerangka pembelajaran bahasa yang lebih luas. Siswa hendaknya dibimbing menjadi pribadi yang memanfaatkan kemampuan membaca dan menulis untuk berbagai tujuan yang bermakna. (a) Catatan anekdot Catatan anekdot adalah catatan pengamatan informal, yang menggambarkan perkembangan bahasa maupun perkembangan sosial, kebutuhan, kelebihan, kekurangan, kemajuan, gaya belajar, keterampilan, dan strategi yang digunakan oleh pembelajar, atau apa saja yang tampak bermakna ketika dilakukan pengamatan. Catatan ini berupa komentar singkat. Contoh : Catatan menulis siswa kelas 3 SD Sikap 8 maret 1998 : senang menulis polisi 19 maret 1998 : menggunakan kata tanya dengan tepat, menulis percakapan secara rinci. (b) Wawancara dan survey Dengan wawancara secara personal kita dapat memancing tanggapan dan memperoleh informasi yang mencerminkan sikap, strategi, kesenangan, dan tingkat kepercayaan diri anak dalam waktu yang singkat. Contoh pertanyaan yang dapat ditanyakan kepada siswa : • Seberapa lama kamu nonton tv ? • Acara apa saja yang kamu senangi? • Apakah semua orang di rumah mu suka membaca? • Buku apa yang terakhir kamu baca? (c) Konferensi atau diskusi Konferensi atau diskusi merupakan alat evaluasi yang baik. Dengan mengikuti keinginan murid, tidak melaksanakan keinginan guru, konferensi memungkinkan bagi guru untuk memahami murid-murid sebagai pembelajar dan pembimbing mereka menghubungkan kemampuan mereka berbahasa. (d) Ceklis Guru dapat menggunakan ceklis secara efektif dan bijaksana. Ceklis biasanya dikombinasikan dengan komentar hasil pengamatan untuk mengecek prilaku melek huruf (pengetahuan tentang bunyi, tulisan, konsep tulisan) (e) Menceritakan kembali murid diminta untuk menceritakan kembali bacaan yang telah dibaca merupakan strategi yang efektif untuk mengevaluasi pemahaman dan merupakan alternatif yang baik untuk menindak lanjuti pertanyaan-pertanyaan guru. Siswa ditugasi menceritakan kembali dengan kata-kata sendiri tentang apa yang mereka pahami. (f) Tes / survei siagnostik Tes / survei diagnostik digunakan untuk memilih murid yang perlu diberi program membaca tambahan. Langkah ini dapat diadaptasi untuk tes akhir tahun di TK atau SD kelas 1 dan 2. Contoh tes diagnostik :menemukan huruf, tes kata, dan konsep tentang tulisan, menulis kata dan dikte. (g) Membaca buku Cara mengevaluasi membaca nyaring yang tidak menakutkan anak memilih bagian atau bab-bab tertentu dari sebuah buku yang disenangi dan guru dapat membagikan fotokopi dan meminta anak untuk membacanya. • Penilaian portofolio Penilaian portofolio berwujud kumpulan contoh hasil pekerjaan murid yang refresentatif sesuai dengan proses pelaksanaan tugas. Lembaran-lembaran pekerjaan murid disimpan dalam map atau amplop besar. Konsep yang melatae belakangi penggunaan penilaian portofolio sesuai dengan prinsip pembelajaran bahasa secara holistik, bersifat alami dan bermanfaat bagi siswa maupun guru. • Buku rapor dan penilaian Cara baru yang dapat dilakukan untuk melaporkan nilai dapat ditempuh melalui ceklis dan format naratif untuk melaporkan nilai sampai dengan kelas 3 SD dan menggunakan huruf untuk kelas 4 SD sampai dengan kelas 3 SMU. Pemberian nilai berbeda dengan evaluasi. Kemampuan seorang siswa tidak pernah dapat digambarkan dengan angka atau huruf. Pemberian nilai dapat memiliki akibat negatif yang berupa menumbuhkan kompetensi negatif, menghambat kerja sama, dan tidak menimbulkan pemahaman. Contoh : Kategori Konsisten Tidak konsisten komentar Membaca buku yang dibaca sebagai tugas rumah Membaca semua buku yang ditugaskan untuk membaca Menyelesaikan tugas membaca pada waktunya Menyelesaikan semua tugas menanggapi karya sastra Memberi komentar yang bagus pada diskusi sastra Menunjuk sumber acuan dalam mendiskusikan wacana Mendengarkan dengan sungguh-sungguh dan menanggapi komentar teman dalam diskusi Menyelesaikan semua tugas membaca karya sastra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar