SUMBER DAYA ALAM YANG DAPAT
DIPERBAHARUI DAN TIDAK DAPAT DIPERBAHARUI
A. Pengertian Sumber Daya Alam
Sumber
daya alam adalah semua kekayaan alam yang terdapat di permukaan dan di dalam
bumi, baik berupa makhluk hidup (biotik) maupun benda mati (a-biotik), yang
dipergunakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan manusia.
1.
Sumber
Daya Alam Menurut Kemungkinan Pemulihannya
Menurut
kemungkinan pemulihannya, sumber daya alam dapat dikelompokkan ke dalam tiga
golongan sebagai berikut.

Sumber
daya alam yang selalu tersedia adalah sumber daya alam yang senantiasa ada, dan
dapat dimanfaatkan oleh manusia secara terus menerus, seperti sinar matahari
dan udara.

Sumber
daya alam yang dapat diperbaharui adalah jenis sumber daya alam yang jika
persediaanya telah berkurang atau habis, akan dapat diproduksi kembali.
Pembaharuan tersebut dapat dilakukan secara alamiah atau bantuan (rekayasa
manusia). Contoh sumber daya hutan dan sumber daya hewan.

Sumber
daya alam yang tidak dapat diperbaharui adalah jenis sumber daya alam yang jika
habis tidak dapat diperbaharui lagi. Kalaupun dapat diperbaharui, akan memakan
waktu yang cukup lama. Contoh: barang-barang tambang, seperti emas, perak,
intan dan batubara.
2.
Sumber
Daya Alam Menurut Sifatnya
Menurut
sifatnya, sumber daya alam terbagi ke dalam dua kelompok sebagai berikut.


3.
Sumber
Daya Alam Menurut Lokasinya
Menurut
loksinya, sumber daya alam terbagi ke dalam dua kelomok sebagai berikut.


4.
Sumber
Daya Alam Menurut Wujudnya
Menurut wujudnya,
sumber daya alam terbagi menjadi dua jenis sebagai berikut.


5.
Sumber
Daya Alam Menurut Nilai Kegunaannya
Menurut nlai
kegunaannya, seumber daya alam dibagi menjadi dua bagian sebagai berikut.


B.
SUMBER
DAYA ALAM YANG ADA DI INDONESIA BAIK YANG DAPAT DIPERBAHARUI DAN TIDAK DAPAT
DIPERBAHARUI
Dibawah ini beberapa sumber daya alam
yang terdapat seluruh provinsi di Indonesia:
Ø PROVINSI NAGGROE ACEH DARUSSALAM
Sektor pertanian
adalah motor penggerak perekonomian masyarakat Aceh. Potensi pertanian di Aceh
sangat besar. Luas panen dan produksi padinya terus meningkat. Produksi kacang
tanah, jagung/ kedele dan ubi kayu/ ubi jalar juga meningkat. Hutan di Aceh
termasuk kawasan perairannya seluas 3.549.813 ha, dengan 3.335.713 ha di
antaranya adalah daratan. Seluas 60,22% dari luas seluruh daratan provinsi,
kawasan hutan ini terdiri atas kawasan hutan konservasi, hutan lindung dan
kawasan hutan produksi.
Di
sektor perikanan, jenis ikan laut yang ditangkap: ikan kembung, layang,
tongkol, tuna, dan tembang. Potensi sumberdaya kelautan dan perikanan terdiri
perikanan tangkap di laut dan perairan umum (sungai, danau, waduk dan
rawa-rawa) dan perikanan budidaya (ikan air payau di tambak, di kolam, ikan di
sawah (mina padi) atau budidaya ikan dengan sistem keramba jaring apung, baik
di laut maupun diperairan tawar). Potensi perikanan lainnya adalah budidaya
rumput laut, kerapu, kakap, lobster dan kerang mutiara,membentang mulai dari
Sabang, Aceh besar, Aceh Barat, Aceh Selatan, Simeleu, sampai Pulau Banyak
Kabupaten Aceh Singkil.
Sejak
2000, sektor peternakan dikelola intensif terutama usaha penggemukan sapi
potong dan pemeliharaan ayam ras pedaging dan petelur. Bidang peternakan
mempunyai prospek bagus untuk dikembangkan menjadi salah satu sektor unggulan
dan menunjang perekonomian masyarakat. Usaha pertambangan umum telah dimulai
sejak 1900. Daerah operasi minyak dan gas di bagian utara dan timur. Perusahaan
migas yang mengeksploitasi tambang Aceh berdasarkan kontrak bagi hasil
(production sharing) saat ini adalah Gulf Resources Aceh, Mobil Oil-B, Mobil
Oil-NSO, dan Mobil Oil-Pase.
Ø PROVINSI SUMATRA UTARA
Sumatra
Utara merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang kaya dengan sumber daya
alam, baik berupa kandungan mineral maupun sumber daya lainnya. Kondisi ini
telah membuat daerah ini menjadi salah satu kawasan industri tertua di
Indonesia. Kandungan gas alam di Tandam, Kota Binjai dan minyak bumi di
Pangkalanbrandan, Kabupaten Langkat telah dieksplorasi sejak zaman Hindia
Belanda. Pangkalanbrandan sudah lama menjadi salah satu unit pengolahan minyak
terpenting di Indonesia, yang mengolah minyak mentah dari ladang-ladang minyak
di Cekungan Sumatra bagian utara. Ladang-ladang minyak terdapat di Telaga Said,
Tangai, Tanjung Miring Barat, Sukaraja, Ranau, dan Siantar. Di Kuala Tanjung,
Kabpaten Asahan juga terdapat penambangan bijih dan peleburan alumunium
terpenting di kawasan Asia Tenggara.
Kekayaan alam juga berpusat di Danau
Toba. Sungai-sungai yang berhulu di pegunungan sekitar Danau Toba merupakan
merupakan sumber daya alam terpenting dan telah dimanfaatkan sebagai pembangkit
sistem hidroelektrik atau pembangkit listrik tenaga listrik tenaga air. Di
kawasan inilah, yaitu di Kabupaten Toba Samosir, terdapat Pembangkit Listrik
Tenaga Air (PLTA) Asahan yang merupakan PLTA terbesar di Sumatra.
Selain itu, di kawasan pegunungan
terdapat banyak sumber tenaga panas bumi (geothermal) yang sangat berpotensi
dikembanngkan sebagai sumber energi panas maupun uap yang bermanfaat untuk
membangkitkan energi listrik.
Ø PROVINSI SUMATRA BARAT
Sumatra Barat memiliki potensi ekonomi
yang cukup banyak karena sumber daya alamnya yang berlimpah. Peraiaran pantai
barat serta kawasan Kepulauan Mentawai memiliki banyak kehidupan laut yang
memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Nelayan dapat menagkap berbagai jenis ikan
di kawasan ini. Ikan kerapu, udang, rumput laut, kepiting, dan mutiara
merupakan beberapa hasil perikanan laut andalan. Daerah pesisir pantai,
terutama kawasan Kepulauan Mentawai menghasilkan banyak kelapa. Di daerah
perbukitan dan pegunungan terdapat perkebunan karet, cengkeh, dan lada. Kawasan
pegunungan yang ditutupi hutan juga menghasillkan kayu. Medan yang berat karena
banyaknya lereng perbukitan atau
pegunungan yang curam merupakan tantangan utama pengembangan sector
pertanian dan perkebunan di daerah ini.
Bahan
galian juga banyak terdapat di daerah ini. Salah satu yang telah banyak memberi
manfaat bagi daerah ini adalah batuan kapur sebagai bahan dasar industry semen.
PT Semen Padang di Padang telah memanfaatkan kekayaan alam ini selama puluhan
tahun. Batu kapur banyak terdapat di sekitar Padang, daerah sekitar Danau
Singkarak, dan Padang Panjang. Di Padang
Panjang saja, deposit batu kapur yang dapat dieksploitasi mencapai 43 juta ton.
Bahan galian lainnya adalah batu bara di Sawahlunto serta obsidian dan batu
andesitdi Padang Pariaman. Sumber air yang melimpah juga telah banyak memberi
manfaat bagi pembangunan daerah ini. Perairan Danau Singkarak dan Maninjau telah
lama dimafaatkan sebagai pembangkit
listrik tenaga air. Sumber air ini juga memiliki potensi besar untuk diolah dan
dikemas menjadi air mineral.
Ø PROVINSI JAMBI
Kandungan
mineral, hutan, dan lahan subur yang luas, serta sumber air yang melimpah
menjadi penompang utama berbagai kegiatan ekonomi. Sejumlah ladang minyak,
seperti di Jambi, Batanghari, dan Tanjung Jubung Barat, sudah lama
dieksploitasi. Pantai timur Tanjung Jabung Timur merupakan ladang minyak yang
sangat besar. Potensi kandungan minyaknya diperkirakan mencapai jutaan barel.
Kandungan gas yang dimilki juga telah dimanfaatkan sebagai energi listrik
melalui pembangkit tenaga gas di Sengeti. Kawasan pegunungan di wilayah barat
memiliki kandungan tembaga, emas, dan batu bara. Sektor kehutanan provinsi ini
juga telah menyumbang banyak devisa bagi Indonesia. Kawasan hutan di sepanjang
aliran sungai telah menjadi sumber bahan baku industry kayu olahan. Lahan
perkebunan kelapa sawit antara lain terdapat di Muaro, Jambi, Batanghari, dan
Sarolangun. Komoditas perkebunan lainnya seperti kopi, tembakau, the, cengkeh
dan kakao dihasilkan dari berbagai wilayah. Di sector perikanan, perairan
sungai yang luas menghasilkan banyak ikan tawar. Perairan pantai di sebelah
timur menghasilkan ikan air asin. Sementara itu, potensi pariwisata di provinsi
ini terdapat di beberapa tempat.
Ø PROVINSI BENGKULU
Provinsi
Bengkulu memiliki banyak kekayaan alam. Hampir semua bentang alam menampakkan
panorama yang indah. Dataran pantai, perbukitan, pegunungan dan lembah-lembah merupakan
potensi wisata alam yang yang memiliki potensi ekonomi yang tinggi. Di dalam
tanahnya yang subur juga terkandung
bahan galian yang sangat berharga, diantaranya, bijih emas, tembaga, dan perak.
Penambangan emas di wilaayah Rejang Lebong termasuk penambangan tertua di Pulau
Sumatra, bahkan di Indonesia.
Selain
hasil tambang, Provinsi Bengkulu menghasilkan banyak komoditas pertanian atau
perkebunan seperti karet, cengkeh, kelapa sawit, lada, dan kopi. Sebagian besar
tanaman perkebunan ini memang sangat cocok tumbuh di wilayah perbukitan atau
pegunungan sesuai dengan bentang alam dominan di provinsi ini. Sementara itu,
wilayah peraiaran sepanjang pantai barat merupakan lahan tangkapan ikan yang
luas. Wilayah di sekitar Pulau Enggano dan beberapa pulau yang lebih kecil
lainnya juga menjadi daerah pelayaran
para nelayan untuk mencari ikan
Ø PROVINSI RIAU
Sebagai
salah satu daerah yang memiliki banyak
ladang minyak, Provinsi Riau dikenal sebagai salah satu pusat kegiatan ekonomi
di Pulau Sumatra. Sebelum Indonesia merdeka, berbagai eksplorasi mminyak sudah
dimulai untuk membuktikan bahwa cadangan minyak di wilayah ini sangat besar.
Dua ladang minyak di provinsi ini merupakan ladang minyak terbesar di
Indonesia, yaitu ladang minyak Duri dan Minas. Kedua ladang minyak ini
ditemukan pada tahun 1941-1942. Setelah itu sejumlah ladang minyak lain
ditemukan di daerah ini, termasuk di Dumai, Pekanbaru, dan Rumbai. Selain
minyak bumi, provinsi ini juga menghasilkan sejumlah bahan galian. Batu bara
yang dihasilkan dari Indragiri Hilir dan Indragiri Hulu; bijih besi dan emas
dari Indragiri Hulu; serta andesit dan granit dari Kampar. Sementara itu,
kegiatan industri tumbuh di beberapa tempat, seperti di Pekanbaru, Pelalawan,
dan Bengkalis. Lahan perkebunan kelapa sawit dan karet banyak menyebar di
berbagai wilayah. Sejak lama, daerah ini juga telah menghasilkan banyak kayu
olahan. Di beberapa kabuapten, terdapat industri kayu lapis. Sementara itu,
perairan sungaidan laut yang panjang menjadikan sektor perikanan menjadi
andalan masyarakat.
Ø PROVINSI KEPULAUAN RIAU
Lautan
yang sangat luas dan cukup tenang, selat yang banyak, serta ratusan pulau
karang merupakan habitat terbaik bagi sepsis satwa laut, termasuk banyak ikan
yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Ikan tongkol, kakap, kerapu,
cumi-cumi, udang, kepiting, dan rumput laut adalah hasil perikanan utama.
Sektor peternakan dan perkebunan, terutama perkebunan kelapa sawit dapat
dijumpai di sejumlah wilayah. Beberapa pulau kering dijadikan lahan peternakan
hewan potong. Sejumlah bahan galian dihasilkan dari wilayah ini. Granit, timah,
bauskit, gas alam dan minyak bumi dihasilkan dari berbagai wilayah.
Ø PROVINSI SUMATRA SELATAN
Daerah
ini sudah lama dikenal sebagai penghasil kopi, lada, karet, tembakau, tebu dan
kelapa, termasuk kelapa sawit. Daerah ini juga dikenal sangat popular penghasil
sayuran dan buah, seperti duku dan durian yang banyak diperdagangkan sampai ke
Pulau Jawa. Daerah ini juga mempunyai cadangan minyak bumi, gas, dan batu bara
dalam jumlah yang sangat besar. Cadangan minyak bumi terbesar terdapat di
Kabupaten Muara Enim dan Musi Bayuasin.
Cadangan
gas bumi terbesar terdapat di Kabupaten Musi Banyuasin dan Musi Rawas. Di
Plaju, terdapat kilang minyak yang merupakan pusat pengolahan minyak mentah
yang dihasilkan dari ladang-ladang minyak di cekungan Sumtra bagian selatan.
Tambang batu bara terdapat di Muara Enim. Sumber energi listrik juga banyak
dimiliki provinsi ini. Pembangkit listrik tenaga uap dan gas terdapat di
beberapa tempat, seperti di Musi Banyuasin dan Muara Enim. Banyak pembangkit
listrik tenaga uap dan gas lainnya sedang disiapkan, seperti di Borang, Talang
Duku, dan Baturaja. Bahkan daerah Sumatra Selatan ditargetkan menjadi lumbung
energi listrik. Bila target ini tercapai, daerah ini akan memasok energy
listrik di kawasan Pulau Sumatra dan ke Jawa.
Ø PROVINSI BANGKA BELITUNG
Pada
umumnya, masyarakat di wilayah ini hidup dari sektor pertanian dan perikanan.
Tanaman padi dan palawija seperti jagung, singkong dan kacang-kacangan. Di sektor
perkebunan, Bangka Belitung menghasilkan beberapa komoditas unggulan. Salah
satu yang banyak dijumpai adalah lada putih. Komoditas lain yang dibudidayakan
di daerah ini adalah cengkeh dan kelapa sawit. Wilayah pesisir pantai yang
landai atau berbukit-bukit juga menghasilkan buah kelapa (kopra). Di sektor
peternakan, usaha beternak ayam, sapi, dan ternak potong lainnya, juga dapat
dijumpai di berbagai tempat.
Sebagai
daerah kepulauan, sektor perikanan mempunyai peranan penting dalam menompang
perekonomian masyarakat. Banyak warga, khususnya yang tinggal di wilayah
pesisir pantai menggantungkan mata pencahariannya pada kekayaan sumber daya laut.
Peraiaran pulau-pulau kecil yang menyebar di wilayah ini menjadi lahan penting
untuk mencari ikan. Ikan kakap, tenggiri, pari, kepiting, udang, dan teri
menjadi komoditas perikanan utama. Sebagian hasil tangkapan ikan diperdagangkan
hinga ke Sumatra Selatan, Jambi, dan wilayah provinsi lain di sekitarnya.
Selain menjual ikan basah, banyak nelayan menjualnya dalam rupa ikan kering
atau ikan asin.
Bangka
Belitung juga memiliki barang galian tambang, di antaranya yang terkenal adalah
timah dan kaolin. Kaolin biasanya digunakan dalam industri pembuatan cat,
keramik, serta batu tahan api lainnya, dan isolator listrik. Tambang kaolin
terdapat di Pulau Belitung, Luas areal penambangan kaolin di Pulau Belitung
mencapai 550 hektare. Pendapatan barang galian terbesar diperoleh dari
perdagangan timah. Bangka Belitung juga dikenal sebagai “Pulau Timah”. Daerah
ini menghasilkan timah dengan mutu terbaik. Kadar kemurniannya mencapai 99,9%.
Timah adalah logam lunak yang mudah ditempa dengann titik leleh yang rendah.
Logam ini memiliki sifat tidak mudah berkarat. Berbagai bagian mesin yang
mempunyai fungsi vital biasanya dilapisi timah. Contohnya, bagian-bagian mesin
yang mengalami gesekan berulang-ulang, seperti piston pada mesin pesawat
terbang, biasanya dilapisi timah karena timah mempunyai efek pelumasan. Dalam
berbagai produk yang kita gunakan sehari-hari, timah digunakan sebagai pelapis
kemasan , seperti tube pasta gigi, pembungkus rokok, serta kaleng makanan dan
minuman. Pusat peleburan timah di Indonesia terletak di Muntok, Pulau Bangka.
Ø PROVINSI LAMPUNG
Lahan
pertanian merupakan penghasil pendapatan terbesar di wilayah ini. Tanaman
pangan seperti padi banyak ditanam di wilayah dataran rendah di wilayah timur.
Sebelum zaman kemerdekaan, wilayah ini sudah lama dikenal sebagai pengasil lada
dunia. Untuk mempertahankan kerjayaan itu, lahan perkebunan lada diperluas. Komoditas yang banyak dihasilkan adalah
karet, jagung, kopi, kelapa sawit, dan cengkeh. Buah-buahan seperti pisang,
duku dan durian banyak dihasilkan. Wilayah pesisir pantai dan pulau-pulau kecil
disekitarnya menjadi daerah penghasil ikan laut. Dilepas pantai Laut Jawa juga
terdapat cadangan minyak bumi. Selain itu, di sektor pariwisata, Wilayah
Lampung dikenal sebagai habitat banyak satwa selain gajah, seperti rangkong,
rajawali, harimau, rusa dan buaya. Bahkan, buaya muara di daerah ini diperkirakan
termasuk buaya terbesar di dunia. Dibanyak tempat, kawasan pantai berpasir
dengan pemandangan perbukitan sekitarnya menjadi objek wisata pantai.
Ø
PROVINSI
BANTEN
Potensi sektor pertanian terus dikembangkan.
Luas lahan panen dan besarnya produksi padi yang dihasilkan terus bertambah.Provinsi Banten memiliki kekayaan
keanekaragaman hayati berupa flora, fauna dan tipe ekosostemnya. Sebagian
diantaranya jenis dan tipe ekosistem yang bersifat endemik. Kekayaan tipe
ekosiste m yang bersifat endemik. Kekayaan tersebut sebagian besar terdapat di
kawasan hutan dan kebun. Namun eksistensi kekayaan itu saat ini sedang terancam
akibat pencurian plasma nutfah, penyeludupan satwa, perambahan hutan dan kebun,
perburuan liar, serta perdagangan flora dan fauna yang dilindungi. Taman Nasional Ujung Kulon merupakan
kawasan konservasi dunia karena memiliki potensi keanekaragaman hayati, baik
flora, fauna maupun berbagai tipe tumbuhan khas lainnya. Taman ini juga merupakan perwakilan tipe
ekosistem hutan hujan daratan rendah yang tersisa dan terluas di Pulau Jawa.
Gejala alamnya yang unik serta panoramanya yang asri dan alami merupakan
kesatuan ragam alamiah yang mempesona bagi kegiatan wisata alam. Di dalarnnya
terdapat badak bercula satu (Rbinoceros sundaicus), satwa spesifik eudemik dan
langka. Provinsi Banten juga memiliki Cagar Alam Rawa Danau suatu kawasan
penyedia air baku dan satu-satunya reservoir air di bagian barat provinsi ini.
Ø
PROVINSI DKI JAKARTA
Sumber daya alam yang terdapat yaitu dari sektor perikanan
yang terdapat di kepulauan seribu yang merupakan pusat kegiatan perikanan laut
yang memasok banyak kebutuhan ikan untuk wilayah Jakarta. Hutan yang ada di
Provinsi DKI Jakarta adalah hutan kota yang dibagi kedalam empat jenis, yaitu
Hutan Istimewa (158,1 ha), Hutan Kota (3477,42 ha), Hutan Pulau Seribu (100,91
ha) dan Kawasan Kota (172,19 ha).
Ø PROVINSI JAWA BARAT
Jawa
Barat sudah lama dikenal sebagai lahan pertanian penting di Pulau Jawa. Dataran
rata di kawasan selatan yang mencakup wllayah Karawang, sebagian Cianjur,
Subang,dan Indramayu merupakan lahan persawahan padi yang cukup luas. Di
wilayah dataran tinggi, seperti di Puncak, Cipanas, Sukabumi, Bandung dan
sekitar Lembang dihasilkan banyak sayuran. Dataran tinggi di wilayah ini juga
merupakan lahanperkebunan the terbesar di Indonesia. Dataran tinggi juga
menghasilkan susu dari perternakaan sapi. Perikanan air tawar menyebar di
berbagai wilayah . Daerah pantai seperti Parigi, Pangandaran, Cirebon dan
pelabuhan Ratu menghasilkan ikan asin. Selain berfungsi sebagai pembangkit
listrik tenaga air dan irigasi, Waduk Jatiluhur, Cirata, dan Saguling menjadi
lahan perikanan penting.
Sektor
industri Jawa Barat juga terus tumbuh. Kawasan industri di Bekasi. Cikarang,
Cibitung, dan Karawang telah tumbuh menjadi salah satu pusat industri terbesar
di Indonesia, di antaranya terdapat industri kendaraan.
Ø PROVINSI JAWA TENGAH
Secara
umum, sektor pertanian masih menjadi andalan utama masyarakat. Sekian puluh
tahun, tanaman padi merupakan tanaman utama pertanian. Banyak lahan persawahan
terdapat di sepanjang di pesisir pantai utara; juga di wilayah Cilacap,
Purwekerto, Kebumen, dan sepanjang aliran Sungai Begawan Solo di bagian timur.
Di bagian timur, juga terdpat Waduk Kedung Ombo dan Gajah Mungkur yang menjadi
sumber pengairan lahan persawahan di sekitarnya. Komoditas pertanian atau
perkebunan andalan lainnya adalah temabakau, tebu sebagai bahan baku gula,
kapuk, dan karet.
Sektor perikanan dan peternakan juga berkembang
baik. Peternakan ayam dan ikan air tawar menyebar di berbagai tempat. Perikanan
laut tumbuh di sepanjang pesisir pantai, terutama di Cilacap, Brebes, Pemalang,
Kendal, Demak, Rembang, Pati dan Jepara, termasuk di Kepulauan Karimunjaya.
Sementara itu, Boyolali dikenal sebagai penghasil susu sapi segar. Di sektor
pertambangan, Provinsi Jawa Tengah telah menghasilkan banyak pendapatan dari
berbagai ladang minyak dan gas. Ladang minyak yang paling terkenal adalah
ladang minyak di cekungan Cepu (Blora) yang telah berproduksi sejak tahun 1894.
Hingga kini cadangan minyak di blok Cepu,
termasuk di bagian wilayah Jawa Timur, masih terus di eksploitasi.
Ladang Kepodang di blok Muriah juga terus berproduksi. Cadangan minyak dan gas
juga terdapat di pantai Pekalongan, lepas pantai Rembang, pantai selatan
Banyumas. Di pantai selatan, terdapat unit pengolahan minyak penting, yaitu
Cilacap. Jawa Tengah juga memiliki sumber daya alam tenaga panas bumi di Dieng,
serta tambang bijih besi di Cilacap dan Kutoarjo.
Ø PROVINSI JOGYAKARTA
Wilayah
Sleman, Bantul, dan Kulon Progo merupakan lahan persawahan penting. Selain
padi, bahan lahan ditanami tebu untuk memasok bahan baku ke pabrik gula yang
ada di Bantul atau Sleman. Tanaman sayuran menyebardi berbagai wilayah,
termasuk di kawasan sekitar Gunung Merapi di utara. Bagian utara Sleman juga
menghasilkan susu sapi. Daerah kering di Gunung Kidul masih dapat ditanami
jagung dan menjadi lahan peternakan. Walaupun industri berskala besar jagung
dijumpai di daerah ini, industri rumah tangga dan informal, serta industri jasa
mendominasi perekonomian di daerah ini.
Ø PROVINSI JAWA TIMUR
Provinsi
Jawa Timur memiliki sumber pendapatan dari berbagai sektor. Sektor pertanian
merata di semua wilayah. Daerah persawahan utama adalah bagian tengah dan
selatan, khususnya yang dilintasi beberapa sungai, termasuk dataran rendah
sepanjangSungai Brantas dan Begawan Solo. Selain beras, komoditas utama
pertanian lain yang dihasilkan daerah Jawa Timur adalah kopi, tembakau,
cengkeh, tebu, kelapa, karet, dan buah-buahan.
Perkebunan
kopi terdapat di Blitar, Lumajang, Kediri, Malang, dan Bondowoso. Kelapa banyak
tumbuh di sepanjang daerah pantai yang luas. Selain itu, hasil perkebunan buah
yang sanngat terkenal adalah apel dari Malang. Dataran tinggi di Malang mungkin
merupakan satu-satunya wilayah di Indonesia yang dapat menghasilkan apel dengan
kualitas yang baik. Daerah pantai, seperti Pacicitan, Trenggalek, Blitar,
Situbundo, Probolinggo, Sidoarjo, dan secara khusus di Pulau Madura dan banyak
pulau kecil lainnya menjadi daerah penghasil ikan. Lahan Madura yang agak
kering tetapi mempunyai vegetasi rerumputan juga menjadi lahan peternakan
kambing dan sapi. Madura juga merupakan daerah penghasil garam.
Jawa
Timur juga merupakan salah satu kawasan industry terbesar di Indonesia.
Berbagai hasil pertanian diperuntukkan bagi pemenuhan kebutuhan bahan baku
dunia industri yang menyebar di berbagai tempat. Tembakau dan cengkeh dikirim
ke banyak pabrik rokok besar di daerah ini, seperti di Malang, Kediri, Tulung Agung,
dan Surabaya. Tebu menjadi bahan baku pembuatan gula di beberapa tempat,
seperti di Tuban, Bojonegoro, dan Jombang. Kawasan sekitar Pelabuhan Tanjung
Perak, Kalimas,Tandes, Darmo, dan banyak tempat lain di Surabaya memiliki
banyak pabrik industry. Gresik dikenal memiliki pabrik semen yang besar. Jawa
Timur juga dikenal sebagai daerah pennghasil miinyak. Ladang-ladang minyak dan
pengolahannya terdapat di Tuban, Muriah, Pulau Bawean, dan Pulau Kangean.
Ø PROVINSI BALI
Potensi lahan
persawahan pada 2005 seluas 81.210 ha, dan sisanya adalah lahan kering. Lahan
persawanan terluas terletak di Kabupaten Tabanan (pada 2006 mencapai 22.490
ha). Berikutnya diikuti Kabupaten
Gianyar dengan luas lahan sawah 14.856 ha, sedangkan Kota Denpasar memiliki
lahan sawah terkecil yaitu 2.768 ha. Sementara lahan kering terbanyak terdapat
di Kabupaten Buleleng yaitu sebesar 74.320 ha, diikuti Kabupaten Karangasem
seluas 62.707 ha, Kabupanten Tabanan seluas 51.338 ha dan Kota Denpasar
memiliki luas lahan kering terkecil yaitu 9.229 ha.
Kawasan hutan di Provinsi Bali memiliki
luas sekitar 23,2% dari luas Pulau Bali
terdiri dari kawasan Hutan Lindung seluas (73,28% dari luas hutan keseluruhan). Hutan
Konservasi yang terdiri dari: Cagar Alam
dan Taman Nasional yang terdiri dari
daratan dan perairan. Hutan yang terdapat
yaitu hutan Wisata Alam, Taman Hutan Raya, Hutan Produksi Tetap, hutan Produksi
terbatas dan Hutan Bakau seluas 3.013 ha yang terdiri dari 2.177 ha di dalam
kawasan hutan dan 834 ha terletak di luar kawasan hutan.
Ø PROVINSI
NUSA TENGGARA BARAT
Tanaman
pertanian yang mereka usahakan terutama adalah tanaman pangan seperti, pad,
jagung, kacang-kaangan, dan sayur-sayuran. Lahan-lahan perkebunan komoditas
penting juga dapat ditemukan walaupun jarang dalam skala besar. Cengkeh,
misalnya dapat di jumpai di Lombok Timur dan Dompu; kemiri di Lombok Barat dan
Bima; kopi di Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa, Dompu, dan
Bima. Lahan-lahan kering di Sumbawa diusahakan ditanami jambu mete. Wilayah
pesisir pantai dan kawasan perbukitan menghasilkan banyak kopra. Lahan-lahan
yang kurang mendukung vegetasi tanaman banyak dimanfaatkan sebagai lahan
peternakan. Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu daerah yang menghasilkan
banyak ternak potong dan hewan beban seperti kambing, kuda, kerbau, dan sapi.
Peternakan domba terdapat di beberapa tempat. Sektor perikanan laut juga
menjadi andalan kehidupan masyarakat. Nelayan di pesisir pantai menghasilkan
ikan tongkol, cakalang, tenggiri, dan kepiting. Banyak juga berprofesi sebagai
penyelam pengumpul mutiara. Karena potensi perairan laut yang sangat mendukung,
usaha budidaya rumput laut dan kerang mutiara terus digalakkan di wilayah ini.
Lahan
Nusa Tenggara juga memiliki kandungan barang tambang. Barang tambang berupa
emas, perak dan tembaga dijumpai di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Cadangan
tembaga, emas,dan perak I Batu Hijau, Sumbawa telah dieksploitasi. Produksi
konsentrat yang diperoleh dari wilayah ini dikirim untuk diolah di Jepang,
Filandia, Korea, dan Jerman.
Ø PROVINSI
NUSA TENGGARA TIMUR
Walaupun sebagaian daratan Nusa Tenggara Timur berupa
lahan batuan kapur, masyarakat di daerah ini dapat memberdayakan lahan yang ada
sehingga menghasilkan sejumlah hasil panen. Selaian padi, banyak
masyarakat menanam sayuran, jagung, singkong, kacang-kacangan, dan ubia-ubian.
Di dataran tinggi yang tidak terlalu kering, mereka menanam kopi, lada, dan
cengkeh. Tumbuhan kelapa yang banyak menutupi pesisir pantai dan daerah
perbukitan juga menjadi sumber pendapatan. Hutan tipis di berbagai tempat sudah
lama dikenal sebagai habitat pohon cendana. Kayu cendana merupakan salah satu
komoditas hutan yang bernilai tinggi.Kayu ini dapat di pakai sebagai bahan
pembuat parfum. Penduduk tradisional memanfaatkannyauntuk membuat berbagai barang
kerajinan seni. Padang rumputdi semua kawasan dimanfaatkan sebagai lahan
penggembalaan ternak. Hewan yang banyak diternakkan adalah kambing, kuda,
kerbau, dan sapi.
Masyarakat
yang tinggal di pesisir pantai mengandalkan sektor perikanan laut. Perairan yang
luas menghasilkan banyak ikan cakalang, tenggiri, tongkol, kerang, udang, dan
kepiting. Sebagian nelayan khusus melakukan penyelaman untuk mencari kerang
mutiara. Potensi perairan luas yang dimiliki daerah ini dimanfaatkan investor
untuk membudidayakan rumput laut dan mutiara. Perairan luas di Laut Sawu
menyimpan kekayaan alam yang besar. Dari survei yang telah dilakukan, di bawah
dasar perairan ini terdapat banyak cadangan minyak bumi.
Ø PROVINSI KALIMANTAN BARAT
Wilayah
Kalimantan, termasuk Kalimantan Barat, di kenal memiliki banyak komoditas hutan
yang bernilai ekonomi, seperti ulin, meranti, ramin, belian (kayu besi), dammar
dan rotan. Industri pengolahan kayu muncul di berbagai wilayah, seperti di
Pontianak, Sambas, Sanggau, Kapuas Hulu, dan Sintang. Untuk menahan eksploitasi
yang berlebihan atas hutan yang kini sangat menyusut luasnya, pemerintah memacu
dan mendorong pengembangan beberapa tanaman budidaya di lahan-lahan yang tidak
lagi terlalu produktif. Kakao ditanam di Pontianak, Sintang, dan Sambas, kopi
di Ketapang, dan lidah buaya (Aloevera) di Pontianak. Sektor peternakan juga
digalakan. Di kawasan sekitar Pontianak, terdapat usaha peternakan ayam
pedaging dan petelur dalam skala yang cukup besar.
Selain
kekayaan hasil hutan, Kalimantan Barat memiliki sejumlah barang tambang.
Kendawangan di pesisir pantai barat-daya dan Tayan di sebelah Timur Pontianak,
memiliki kandungan bauksit, Eksplorasi tambang emas di Sambas sudah dilakukan
sejak zaman penjajahan Belanda. Cadangan minyak bumi terdapat di Melawai.
Ø PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
Pada
umumnya, masyarakat di wilayah Kalimantan Selatan menggantungkan hidupnya dari
sektor pertanian. Daerah sepanjang aliran sungai menjadi lahan pertanian utama.
Mereka menanam padi, sayur-sayuran, termasuk kacang-kacangan untuk memenuhi
kebutuhan hidup. Dari sungai, mereka dapat memperoleh ikan untuk memenuhi
kebutuhan lauk. Semantara itu, daerah ini juga dikenal sebagai salah satu
penghasil komoditas unggulan perkebunan. Lahan perbukitan landai yang menutupi
wilayah ini telah lama dimanfaatkan sebagai lahan tanaman cengkeh, kopi, kapas
dan karet. Pohon kelapa juga tumbuh dibanyak lahan. Sama seperti semua wilayah
di Kalimantan, hasil hutan memegang peranan penting. Industri pengolahan kayu
antara lain dapat dijumpai di Barito Kuala, Tabalong, Kotabaru, Balangan, dan
Tanah Laut. Industri kayu lapis juga terdapat di Banjarmasin, Banjar, dan Hulu
Sungai Selatan. Disektor peternakan, usaha peternakan ayam potong dan petelur
merupakan usaha unggulan.
Kalimantan
Selatan dikenal juga sebagai penghasil banyak komoditas tambang. Selama
berabad-abad, aktivitas pencarian intan di sepanjang aliran sungai Martapura,
Banjar Baru, tidak pernah berhenti. Di daerah Tabalong, Hulu Sungai Tengah, dan
Kotabaru, terdapat cadangan emas. Cadangan batu bara terdapat di Tapin,
Balangan, Kotabaru, Tanah Bumbu, dan Tanah Laut. Pulau laut dan sebuku juga
memiliki banyak kandungan batu bara. Batuan kapur di Kotabaru menghasilkan
semen.
Ø PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Sungai-sungai
lebar yang panjang serta perairan di pesisir pantai menjadi lahan tangkapan
ikan. Lahan-lahan yang kurang produktif bekas lahan hutan ditanami komoditas
perkebunan seperti lada, kopi, cengkeh, dan kelapa sawit. Mayarakat juga
memanfaatkan buah pohon kelapa yang terdapat di pesisir pantai. Seiring
meledaknya industry pengolahan kayu sejak awal tahun 1970-an sampai tahun
1990-an, banyak warga yang meninggalkan usaha pertanian. Mereka beralih menari
pekerjaan di industry pengolahan kayu. Orang-orang dari berbagai wilayah
Indonesia juga berdatangan mengisi lapangan kerja di wilayah ini.
Sememtara
itu, pendapatan utama daerah ini diperoleh dari sektor pertambangan, khususnya
minyak bumi dan gas. Selama sekian puluh tahun Indonesia menjadi negara pengekspor
minyak, sebagian diantaranya dikapalkan dari kilang minyak di Balikpapan.
Kilang minyak di Balikpapan mengolah minyak mentah dari ladang-ladang minyak
yang menyebar di wilayah Kalimantan
Timur, termasuk dari tambang minyak lepas pantai (rig). Aktivitas pengeboran
minyak di Balikpapan sudah dimulai sejak Indonesia belum merdeka, yaitu sejak
tahun 1894. Ladang minyak di Samboja, Pulau Bunyu, dan Sangata juga sudah ditemukan
sebelum Indonesia merdeka. Ketika pembangunan mulai gencar digalakkan pada tahun
1970-an, penanaman modal asing mulai banyak diundang untuk melakukan ekspoitasi
cadangan minyak bumi di wilayah ini. Ladang-ladang minyak terus ditemukan di
berbagai wilayah. Selain minyak, produk sampingan seperti gas juga mulai
diekspor. Barang tambang lain yang banyak memberi pendapatan daerah dan negara
adalah batu bara. Sama dengan minyak, eksplorasi batu bara sudah dilakukan sejak tahun 1849 di wilayah ini. Hingga kini,
Kalimantan Timur masih merupakan penghasil terbesar berbagai barang tambang,
khususnya minyak bumi dan gas, di tanah air.
Ø PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
Potensi
perkebunan karet dan rotan masih tersebar hampir diseluruh daerah terutama di
Kapuas, Katingan, Pulang Pisau, Gunung Mas dan Kotawaringin Timur. Banyak ragam potensi sumber alam, antara lain yang sudah
diusahakan berupa tambang batubara, emas, zirkon, besi. Terdapat pula tembaga,
kaolin, batu permata dan lain-lain.
Ø PROVINSI SULAWESI SELATAN
Tanaman
pangan dan berbagai komoditas perkebunan banyak dihasilkan. Dataran rendah di Sidenreng
Rappang, Soppeng, dan Wajo merupakan lahan persawahan utama. Daerah-daerah di
wilayah ini dikenal sebagai lumbung beras. Komoditas perkebunan yang banyak
dihasilkan oleh tembakau, ccengkeh, kelapa sawit, kakao, kopi, tebu, vanili,
jagung, dan jambu mete, serta buah-buahan seperti markisa . Kopi banyak
terdapat di dataran tinggi di Tana Toraja, Enkreng, dan Bantaeng; kakao di
Bulukuma, Soppeng, Wajo, Sindereng, dan Kepulauan Pangkajene; kelapa sawit di
Luwu; dan markisa di tempat peristirahatan, Malino.
Wilayah pesisir pantai, termasuk di wilayah
kepulauan Selayar dan Pangkajene merupakan daerah utama penghasil ikan. Di
bidang industri dan pertambangn, daerah ini juga memperoleh pendapatan ekonomi
yang cukup besar. Sejumlah sumur minyak ditemukan di wilayah ini, anatara lain
di Bone, Enrekang, dan Sengkang. Sumur-sumur minyak ini telah dieksploitasi.
Batuan kapur di pegunungan Maros dan sekitarnya telah dimanfaatkan sebagai
bahan baku industry semen. Jauh dikawasan timur-laut, yaitu di Soroako, terdapat
tambang terbuka terbesar di dunia yang menghasilkan nikel. Wilayah ibu kota
provinsi, Makassar, telah tumbuh menjadi pusat pperniagaan terbesar dikawasan
Indonesia bagian timur.
Ø PROVINSI SULAWESI BARAT
Lahan
pertanian padi utama banyak dijumpai di Pinrang. Lahan persawahan padi dalam
skala jauh lebih kecil terbesar di semua wilayah. Komoditas pertanian lain yang
digalakkan di daerah ini adalah kelapa sawit, kakao, lada, kopi, tembakau, dan
cengkeh. Kopi, kakao, dan cengkeh banyak ditanam di daerah perbukitan dan
pegunungan, seperti di Polewali dan Mamasa. Perkebunan kelapa sawit terdapat di
Mamuju. Wilayah pesisir pantai sudah lama menghasilkan kelapa. Di Pasangkayu
dan di sepanjang perbatasan dengan Sulawesi Tengah, kawasan hutan menyediakan
bahan baku untuk industry mebel dan kerajinan rotan. Sejak lama, pemukiman di
sepanjang pesisir pantai merupakan hunian para nelayan yang memasok kebutuhan
ikan segar ke wilayah perkotaan, termasuk ke kota-kota di Sulawesi Selatan.
Kekayaan mineral dan bahan galian di wilayah ini diperkirakan cukup banyak.
Survei dan eksplorasi yang sudah dilakukan mencatat bahwa di berbagai tempat
terdapat cadangan minyak bumi, perak, emas, dan granit.
Ø PROVINSI SULAWESI TENGAH
Pendapatan
ekonomi Sulawesi Tengah terutama diperoleh dari sektor pertanian, perkebunan,
perikanan laut, dan ekspoitasi kakayaan hutan. Pada umumnya, masyarakat
pedesaan dapat memenuhi kebutuhan pangan sendiri. Mereka menanam padi, jagung,
ubi-ubian, dan sayur-sayuran di sawah atau ladang yang mereka miliki. Warga
yang memiliki lahan pertanian yang lebih luas memasok hasil pertanian ke
wilayah perkotaan, ke Palu atau ke
ibukota-ibukota kabupaten.Banyak masyarakat yang tinggal di sepanjang pesisir
pantai mengandalkan hidupnya pada sektor prikanan laut. Garis pantai yang
panjang memungkinkan hasil tangkapan ikan cukup besar. Wilayah kepulauan di
Binggai dan Togian banyak menghasilkan ikan. Sebagian hasil tangkapan ikan
dikeringkan untuk dijadikan komoditas ikan asin yang kemudian diperdaganngkan
ke wilayah perkotaan, termasuk ke Makassar, ibukota Sulawesi Seltan.
Komoditas
yang diperdagangkan keluar wilayah berasal dari sektor perkebunan. Komoditas
unggulan yang banyak dibudidayakan adalah cengkeh, kopi, lada, dan kelapa
sawit. Lahan-lahan perkebunan kelapa sawit antara lain terdapat di Morowali,
Banggai, Tojo Donggala, dan Buol. Lahan perkebunan cengkeh antara lain terdapat
di Banggai, Tojo Unauna, dan Tolitoli.
Lahan perkebunan lada antara lain dapat dijumpai di Poso. Kopi dihasilkan
antara lain di Banggai, Donggala, dan Tolitoli. Komoditas yang sudah tumbuh
alami, seperti tanaman kelapa (kopra) dan kapuk, juga banyak menyebar di
berbagai tempat. Hutan-hutan di wilayah ini juga telah menyumbang pendapatan
besar bagi daerah ini. Salah satu komoditas hutan yang paling berharga, yaitu
kayu hitam atau eboni, dihasilkan dari hutan Sulawesi Tengah. Rotan yang
diperoleh di kawasanhutan di wilayah provinsi ini dikenal memiliki kualitas
yang baik. Namun, eksploitasi secara berlebihan atas hutan telah menyebabkan
komoditas unggulan seperti eboni dan rotan menyusut drstis. Bahkan diperkirakan
eboni di kawasan hutan Sulawesi Tengah hampir habis. Sulawesi Tengah juga
memiliki bahan galian tambang. Beberapa tempat memiliki deposit nikel, perak,
tembaga dan emas. Penambangan yang sudah dilakukan adalah emas di Tolitolidan
bijih besi di Morowali.
Ø PROVINSI SULAWESI TENGGARA
Sulawesi
Tenggara memiliki banyak sumber daya alam. Walaupun banyak dataran rendah
merupakan lahan kering yang berbatu-batu, lahan-lahan seperti ini masih dapat
menghasilkan komoditas perkebunan penting, diantaranya jambu mete, yang
memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Pulau Muna dan Buton yang agak kering sudah
lama dikenal sebagai penghasil jambu mete. Kelapa yang banyak menutupi
perbukitan dan pesisir pantai membuat daerah ini dapat mennghasilkan kopra.
Kawasan perbukitan dan dataran tinggi yang cukup sejuk ditanami cengkeh, kopi
dan kakao.
Kawasan hutan yang menyebar di wilayah ini
memiliki nilai
ekonommi tinggi. Berbagai pohon berkayu keras yang menjadi bahan baku pembuatan
mebel banyak terdapat di hutan daerah ini. Salah satu yang paling bernilai
adalah eboni atau kayu hitam. Namun, akibat
eksploitasi hutan yang berlebihan, eboni makin jarang ditemukan. Selain eboni
dan cendana, hasil lain dari hutan adalah rotan. Selain itu, warga yang tinggal
disekitar kawasan hutan dapat mengumpulkan madu hutan untuk diperdagangkan ke
Kendari hingga ke Makassar, Sulawesi Selatan. Madu hutan dari daerah ini
dikenal memiliki khasiat kesehatan yang sangat baik. Di kawasan pesisir pantai
dan wilayah kepulauan, banyak masyarakat menggantungkan hidupnya dai sektor
perikanan laut.
Daerah
Sulawesi Tenggara juga kaya akan barang tambang. Barang tambang utama adalah
niel dan aspal. Daerah ini nsudah menghasilkan aspal selama puluhan tahun.
Daratan utama menghasilkan nikel. Pusat penambangan nikel terdapat di Pomalaa,
Kolaka. Eksploitasi nikel yang sudah berlangsung puluhan tahun ini masih
berjalan samapai sekarang. Cadangan nikel juga ditemukan di Pulau Bahubulu di
lepas pantai timur.
Ø PROVINSI GORONTALO
Wilayah
ini mempunyai lahan yang luas untuk ditanami pepohonan yang dimafaatkan oleh
dunia industry, seperti kayu jati untuk industry mebel. Lahan perbukitan dan
pegunungan cocok ditanami cengkeh, kakao, dan kopi. Lembah-lembah dan daerah
aliran sugai dapat ditanami tanaman pangan. Lahan pesisir pantai dan perbukitan
rendah yang kering dapat ditanami kelapa, termasuk kelapa sawit. Sektor
perikanan juga memiliki potensi besar. Perairan yang luas di kedua sisi pantai
merupakan lahan utama untuk menangkap ikan. Perairan di sekeliling pulau-pulau
kecil yang menyebar dilepas pantai menjadi habitat bagi banyak jenis ikan.
Sementara itu, garis pantai yang panjang serta gugusan pulau-pulau kecil
merupakan potensi besar untuk menggerakkan sektor pariwisata.
Ø PROVINSI SULAWESI UTARA
Potensi pertambangan yang terdapat
di provinsi Sulawesi Utara antara lain emas, minyak bumi, dan biji besi.
Produksi emas yang di produksi oleh perusahaan PT Newmont di Minahasa Raya di
Ratatotok telah memproduksi emas yang ditemukan pada tahun 1998 pada batuan
induk sedimen Mesel. Provinsi Sulawesi Utara memiliki kawasan Hutan sesuai SK
Menteri Kehutanan Nomor 451/Kpts-II/99 tanggal 17 Juni 1999 tentang Penunjukan
Kawasan Hutan dan Perairan. Sulawesi
Utara telah menjadikan hasil usaha perikanan dan kelautan sebagi salah satu
produk unggulan untuk memacu peningkatan pendapatan asli daerah. Pembangunan
sektor perikanan dan kelautan di Sulawesi Utara hingga saat ini telah
memperlihatkan kemajuan yang relatif berarti. Usaha perikanan tangkap menjadi
tumpuan dari sebagian besar komunitas nelayan yang menempati di wilayah pesisir
Sulawesi Utara, haruslah dikembangkan dari usaha yang sifatnya tradisional
menjadi usaha yang lebih profesional.
Ø PROVINSI MALUKU
Hingga
kini, Provinsi Maluku tetap berusa mempertahankan kejayaannya sebagai penghasil
rempah-rempah. Perkebunan lada, pala, vanili, cengkeh, dan kakao terdapat di
sejumlah wilayah. Hutan kelapa di pesisir pantai membuat daerah ini sejak dulu
menghasilkan banyak kopra. Hutan-hutan Maluku juga kaya dengan sejumlah
komoditas hutan, seperti dammar dan rotan. Sebagai provinsi kepulauan, wilayah
peraiaran memiliki banyak potensi ekonomi. Hasil perikanan laut menjadi andalan
banyak warga. Perairan laut di wilayah ini kaya dengan sejumlah komoditas laut
penting, seperti ikan tongkol, cakalang, tenggiri, kepiting, udang, dan kerang.
Budidaya kerang mutiara dan rumput laut dilakukan di sejumlah perairan. Wilayah
ini juga memiliki potensi cadangan minyak bumi, yang antara lain terdapat di
Pulau Seram, Pulau Buru, lepas pantai utara Pulau Seram, di skitar Laut
Arafuru, dan lepas pantai di Kepulauan Leti.
Ø PROVINSI MALUKU UTARA
Rempah-rempah
yang menjadi komoditas unggulan di wilayah Maluku semakin abad masih banyak
dihasilkan dari daerah Maluku Utara. Pala, kopi, lada, dan kakao dapat dipanen
di beberapa tempat. Pesisir pantai dan daerah perbukitan juga kaya akan pohon
kelapa. Beberapa wilayah juga menghasilkan kapuk. Beberapa indusrti rumah
tangga membuat minyak kayu putih. Pada umumnya masyarakat mempunyai ladang atau
sawah sendiri dengan luas yang sangat bervariasi, dari yang kecil hingga yang
luas. Di sawah dan ladang ini, masyarakat dapat menanam padi dan tanaman lain
seperti sayur-sayuran, kacang-kacangan, dan ubi-ubian. Hasil panen yang banyak
dihasilkan adalah jagung, kacang tanah, dan kacang hijau. Selain dari sawah
atau kebun, lahan perekonomian penting adalah perairan laut. Hampir semua
pemukiman utama tumbuh di pesisir pantai. Kondisi ini sekaligus menggambarkan
bahawa mata pencaharian sebagai nelayan snagat penting bagi kehidupan keluarga.
Peraiaran
yang luas dengan banyak sebaran pulau kecil, termasuk pulau karang,
memungkinkan daerah ini memilih potensi perikananyang cukup besar. Ikan
tongkol, ikan cangkalang, kepiting, udangdan banyak lagi ikan yang ditangkap
nelayan. Banyak ikan yang ditangkan dan dikeringkan agar dapat diperdagangkan
ke tempat-tempat yang lebih jauh di luar wilayah provinsi. Perairan di wilyah
ini juga cocok menjadi tempat budidaya rumput laut dan kerang mutiara. Daerah
Provinsi Maluku Utara juga memiliki cadangan barang tambang, diantaranya bahan
galian nilkel. Kandungan nikel terdapat di pulau Gebe yang dilalui garis
khatulistiwa. Bahan galian yang sama terdapat di Buli, Pulau Halmahera.
Ekplorasi bijih nikel juga dilakukan di pulau kecil, Pulau Gee dan Tanjung
Buli. Bijih nikel yang diperoleh dari Maluku Utara diolah di Pomalaa, Sulawesi
Tenggara, dan di Jepang serta Australia.
Ø PROVINSI PAPUA BARAT
Pada
ummnya penduduk asli hidup dari bertani dan mencari ikan. Mereka menanm
ubi-ubian, jagung, kacang-kacangan, dan sayur-sayuran. Papua Barat dikenal
sebagai penghasil beragam jenis ikan, tiram, kepiting, dan udang. Rawa-rawa dan
sungai di pedalaman menjadi habitat beragam spesies ikan. Salah satu yang
terkenal adalah ikan arwana yang banyak diperdagangkan sebagai ikan hias.
Banyak lahan di willayah ini belum dimanfaatkan secara maksimal. Namun dalam
meningkatkan pendapatan masyarakat provinsi ini dari sektor pertanian dan
perkebunan, pemerintah daerah dan berbagai kalangan swasta giat melakukan
bimbingan dan pelatihan bagi penduduk agar dapat menggarap lahan dengan baik
sesuai dengan kondisi yang ada.
Papua
Barat kayak an sumber daya alam. Selain kaya dengan beragam jenis tumbuhan dan
satwa, wilayah ini juga memiliki banyak cadangan mineral. Bagian barat wilayah
ini memiliki cadangan minyak bumi dan gas. Cadangan terbesar terdapat di Cekungan
Salawati, Bintuni, dan Miscool. Berbagai eksplorasi dan eksploitasi telah
dilakukan di wilayah-wilayah tersebut. Kilang minyak Kasim di Sorong merupakan
pusat pengolahan minyak mentah di wilayah ini. LNG (liquefied natura gas)
dihasilkan dari Tangguh.
Ø PROVINSI PAPUA
Sebagian
besar penduduk asli Papua hidup dari bertani dan mencari ikan. Mereka menanm
ubi-ubian sebagai makanan pokok mereka, disamping sagu yang diperoleh dari
dalam hutan. Kawasan hutan rimba dan rawa-rawa di Papua merupakan kekayaan alam
yang sangat bernilai. Ribuan, bahkan ratusan ribu spesies satwa dan tumbuhan,
menghuni wilayah ini. Satwa Benua Australia dapat ditemukan di wilayah ini,
seperti kuskus, kanguru, dan burung pelican. Satwa Benua Asia, seperti
kura-kura, buaya air tawar, dan biawak, dapat dijumpai disini. Ikan tawar besar
yang dilindungi, seperti arwana, banyak dijumpai di perairan sungai dan
rawa-rawa. Daerah ini juga menjadi habitat burung langka seperti kasuari,
kakatua, dan cendrawasih yang berbulu sangat indah.
Hutan
Papua diperkirakan menyimpan ribuan spesies tumbuhan yang dapat diekstrak
menjadi obat-obatan yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Contohnya adalah
ekstrak buah merah dan mahkota dewa yang sudah banyak diperdagangkan. Kayu
garahu dan cendana yang antara lain dipakai sebagai bahan baku dalam industry
parfum banyak terdapat di hutan-huhtan Papua. Kekayaan terbesar lainnya adalah
cadangan tembaga dan emas. Diperkirakan, cadangan emas di wilayah ini merupakan
yang terbesar di dunia. Cadangan tembaga merupakan yang terbesar ketiga di
dunia.
DAFTAR PUSTAKA
Eryadi, S. Pd. 2004. Intisari Pengetahuan Sosial
Lengkap SMP. Jakarta : Kawan Pustaka.
http://datakesra.menkokesra.go.id/dataprov/kaltim/potensi-sumber-daya-alam-provinsi-kalimantan-timur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar